Selasa, 04 Agustus 2015

Jaringan CDMA (Code Division Multiple Access)


Di Era teknologi telekomunikasi, kecepatan, dan faktor ekonomis menjadi fokus utama dalam proses penyampaian informasi. Hal inilah yang memprakarsai para ilmuwan untuk membuat suatu teknologi telekomunikasi yang cepat, murah, dan jangkauannya luas. Perkembangan ini mulai terlihat dengan adanya teknologi 1G. Selang beberapa waktu, teknologi 1G sudah dianggap mulai ketingggalan zaman, maka munculah teknologi 2G yang dibagi kedalam dua jenis, teknologi GSM dan teknologi Code Division Multiple Access (CDMA).
Code Division Multiple Access atau sering disingkat dengan CDMA adalah sebuah pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan menggunakan sifat – sifat interfensi kontruktif dari kode – kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan. CDMA mengacu pada sistem telepon seluler digital yang menggunakan skema akses secara bersama ini seperti yang diprakarsai QUALCOMM.
Teknologi wireless ini pada dasarnya lahir karena adanya teori tentang gelombang elektromagnetik yang dikemukakan oleh Maxwell di tahun 1850-an. Adanya gelombang elektromagnetik ini kemudian dibuktikan oleh H.Hertz pada tahun 1888. Kemudian pada tahun 1895 Guilermo Marconi mentransmisikan gelombang radio untuk pertama kalinya. Pada tahun 1901 Marconi menggunakan gelombang radio untuk transmisi jarak jauh (transatlantik) dengan kode morsenya. Seiring berkembangnya teknik elektronika sejak tahun 1906 gelombang elektromagnetik mulai dipakai untuk system siaran (broadcasting). Dalam sistem broadcasting ini gelombang elektromagnetik merupakan syarat pembawa informasi dan hiburan. Selanjutnya terjadi perkembangan penyiaran secara cepat di tahun 1920-an, ketika di rumah-rumah telah ada pesawat penerima wireless.
Jejak Perkembangan CDMA
  1. Pada Tahun 1988. Qualcomm sebagai salah satu perusahaan di Amerika Utara yang terkemuka membuat konsep CDMA selular.
  2. Kemudian pada tahun 1989. Qualcomm mengadakan demonstrasi memperkenalkan CDMA pertama kali di San Diego, Amerika.
  3. Tahun 1991. Qualcomm berhasil mengadakan tes skala besar di San Diego, Amerika.
  4. Tahun 1992. CDMA soft hand off dari perusahaan Qualcomm dipatenkan oleh pemerintah Amerika.
  5. Tahun  1993. CDMA market trial pertama kali  mulai dipasarkan. Telecommunications Industry Association ( TIA ) di Amerika Serikat  menggunakan CDMA sebagai standar komunikasi digital. Korea  Selatan juga sudah mulai mempelajari dan mencoba mengimplementasikan  CDMA teknologi.
  6. Tahun 1994. Perusahaan Qualcomm bersama perusahaan terkemuka yaitu Sony Electronics ( saat ini dikenal dengan nama Sony Co. Ltd ) mendirikan sebuah perusahaan patungan ( joint venture ) dengan nama Qualcomm Personal Electronics ( QPE ) untuk mengembangkan dan memproduksi handphone berbasis teknologi CDMA.
  7. Tahun 1995. Jaringan CDMA yang menjangkau beberapa negara di dunia untuk pertama kali diluncurkan. Qualcomm meluncurkan CDMAOne handset pertama kali.
  8. Tahun 1997. Jaringan CDMA sudah mulai masuk ke wilayah Jepang. IS-95B standard completed untuk CDMA system ( meliputi penambahan kemampuan transmisi data menjadi 64 Kbps ).
  9. Tahun 1998. Telecommunication Industry Association menyarankan konsep CDMA2000 sebagai solusi komunikasi 3G untuk International Telecommunication Union. Perusahaan LG Telecom merilis data service CDMA untuk pertama kali.
  10. Tahun 1999. Perusahaan handphone terkemuka, Ericsson bersama perusahaan Qualcomm mencapai kesepakatan bersama untuk mendukung standard 3G CDMA dan ditandai dengan dijualnya divisi infrastruktur wireless milik Qualcomm kepada Ericsson. Data statistik sampai tahun ini menyatakan bahwa sudah ada 83 operator dari 35 negara.
  11. Tahun 2000. Japan’s IDO dan DDI mulai mengembangkan 64 Kbps CDMA packet data service. Qualcomm, Samsung, dan Sprint PCS adalah  3 perusahaan terkemuka secara bersama-sama merilis 3G CDMA voice call. Dua perusahaan  yaitu Qualcomm dan Lucent melengkapi perilisan 153 Kbps 3G CDMA2000 data call. Qualcomm menjual peralatan bisnis handset CDMA  kepada Kyocera Wireless Corp. Perusahaan terkemuka SK Telecom meluncurkan 3G CDMA2000 pelayanan komersial kelas dunia untuk pertama kali di dunia.
  12. Tahun 2001. Qualcomm memperkenalkan BREW system. QCT dan Nortel Networks memperkenalkan mobile IP call pertama. Ketiga perusahaan terkemuka dunia yaitu QCT, SchlumbergerSema dan Samsung mendemonstrasikan CDMA roaming menggunakan R-UIM-enabled CDMA handset. GpsOne diperkenalkan pertama kali oleh perusahaan terkemuka milik Jepang yaitu SECOM.
  13. Tahun 2005. Sampai tahun ini, data statistik menunjukkan bahwa sudah ada 143 operator penyedia layanan CDMA2000 di 67 negara. Kemudian ada 64 perusahaan penghasil maupun pendukung peralatan layanan CDMA2000 baik handset maupun aksesoris tambahan lainnya.
Pengertian CDMA
CDMA (Code Division Multiple Access), menggunakan teknologi spread-spectrum untuk mengedarkan sinyal informasi yang melalui bandwith yang lebar (1,25 MHz). CDMA juga merupakan sebuah bentuk pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan mengunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan.Teknologi ini asalnya dibuat untuk kepentingan militer, menggunakan kode digital yang unik, lebih baik daripada channel atau frekuensi RF.
Saat ini teknologi CDMA sedang hangat dibicarakan, khususnya dengan masuknya PT. TELKOM dengan produk TelkomFlexi-nya. Dari aspek teknologi baik GSM maupun CDMA merupakan standar teknologi seluler digital, hanya bedanya GSM dikembangkan oleh negara-negara eropa dan bersifat ‘open source’, sedangkan CDMA dari kubu Amerika dan Jepang. Yang perlu diperhatikan bahwa teknologi GSM dan CDMA berasal dari jalur yang berbeda, sehingga perkembangan ke generasi 2,5G dan 3G berikutnya akan berbeda terus.
Teknologi CDMA didesain tidak peka terhadap interfensi, dan sejumlah pelanggan dalam satu sel dapat mengakses pita spektrum frekuensi secara bersama karena mempergunakan teknik pengkodean tertentu. Ponsel CDMA ada dua jenis, tanpa kartu sehingga nomer panggilnya harus di program oleh petugas operator yang bersangkutan, dan satu lagi ponsel CDMA yang dilengkapi dengan RUIM (Removal User Identification Module) atau dalam istilah GSM dikenal dengan SIM Card.
Komponen CDMA
Dari bagan diatas dapat dianalisa bahwa :
Komponen fisik dari sistem cdma adalah:
  • User cdma mobile device. Dapat berupa mobile phone, nonmobile phone,  computer, dan dll.
  • BTS (  Base Transceiver Station ). Merupakan alat/devices yang mengatur alur komunikasi disuatu luasan tertentu.
  • Operator CDMA. Bertugas untuk mengatur lalu lintas dari alur lalu lintas data informasi
  • Satelit Dash. Fungsi sebagai penghubung antara pengiriman sinyal dari bumi ke satelit untuk suatu luasan yang sangat besar
  • Satelit. Fungsi sebagai penghubung antara daerah-daerah yang jauh yang tak terjangkau oleh BTS dan stasiun-stasiun pemancar bumi.
Komponen teknis dari alur spreading dan desperading pada sistem  CDMA:
  • Data source merupakan sinyal informasi yang akan dikirim.
  • Spreading code merupakan proses perluasan media informasi dengan mengkode suatu sinyal informasi dengan sandi tertentu pada waktu dan frekuensi yang sama.
KONSEP SPREADING
  • Carrier merupakan sinyal pembawa dari sinyal informasi. Pada langkah ini sinyal informasi dimodulasi dengan carrier yaitu gelombang elektromagnetik.
  • Channel merupakan suatu kanal yang berfungsi untuk mengirimkan sinyal informasi yang telah dikode dan dimodulasikan.
  • Synchronization circuit merupakan alat yang berfungsi untuk dispreading kode yang dilakukan saat pengiriman data dan sebagai demodulasi sinyal informasi dan carrier.
Proses Kerja CDMA
1. Pengertian Seluler
Komunikasi CDMA merupakan salah satu komunikasi seluler. Oleh karena itu sebelum membahas CDMA, kami akan membahas sedikit tentang komunikasi seluler. Komunikasi seluler maksudnya, kawasan yang dilayani dibagi menjadi wilayah kecil-kecil. Masing-masing wilayah kecil ini disebut sel, dan diliput oleh sebuah stasion basis (base station, BS). Stasion bergerak (mobile station, MS) dilayani oleh BS yang pada umumnya terdekat dengannya. Secara fisis, MS hanya berhubungan dengan BS, dan BS itulah yang meneruskannya ke elemen lain pada jaringan. Oleh karena itu, hubungan antara BS dengan elemen lain pada jaringan dapat melalui kabel atau gelombang  elektromagnetik, sedangkan hubungan antara MS dengan BS harus menggunakan gelombang elektromagnetik.
2. Prinsip Kerja CDMA
Suatu area memuat banyak sekali sel. Setiap area dikelola oleh sebuah pusat penyambungan bergerak (mobile switching centre, MSC). Sebenarnya, beberapa sel secara teknis dikendalikan oleh pengendali stasion basis (base station controller, BSC) yang tak ditampakkan pada gambar ilustrasi, barulah MSC mengelola BSC-BSC itu.
Perpindahan MS ke sel lain dalam satu area MSC disebut alih-tangan (handover), dan perpindahan antar area disebut jelajah (roaming). Hubungan MS ke area lain atau jaringan lain (misalnya: PSTN, internet) dilakukan melalui MSC.
Pada CDMA, pengalihan tangan (handover) disebut metode soft handoff. Dikatakan demikian karena CDMA bekerja di frekuensi yang sama maka perpindahan base station a ke b ini akan berjalan halus (soft). Proses terjadinya perpindahan base station pada CDMA ialah sewaktu mobile station berpindah, maka mobile station akan mencari base station terdekat. Sedangkan base station awal tidak akan melepaskan sinyal sampai base station tujuan dapat memberikan sinyal secara baik. Sehingga kemungkinan terjadi lose connection atau bad signal akan dapat diminimalisasi.
Dalam CDMA setiap pengguna menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu bersamaan tetapi menggunakan sandi unik yang saling ortogonal. Sandi-sandi ini membedakan antara pengguna satu dengan pengguna yang lain. Pada jumlah pengguna yang besar, dalam bidang frekuensi yang diberikan akan ada banyak sinyal dari pengguna sehingga interferens akan meningkat. Kondisi ini akan menurunkan unjuk-kerja sistem. Ini berarti kapasitas dan kualitas sistem dibatasi oleh daya interferens yang timbul pada lebar bidang frekuensi yang digunakan. CDMA merupakan akses jamak yang menggunakan prinsip komunikasi spectrum tersebar. Isyarat bidang dasar yang hendak dikirim disebar dengan menggunakan isyarat dengan lebar bidang yang besar yang disebut sebagai isyarat penyebar (spread spectrum).
3. Prinsip Dasar Spread Spectrum
Spread spectrum adalah teknik memancarkan sinyal pada pita frekuensi yang jauh lebih lebar dari pita frekuensi yang dibutuhkan pada transmisi standard (misal; TDMA, FDMA). Sebagai contoh adalah CDMA IS-95 menggunakan lebar pita frekuensi 1.25 MHz, sedangkan AMPS hanya 30 kHz untuk menyalurkan sinyal suara. Proses pelebaran pita frekuensi ini disebut dengan spreading. Terdapat 2 teknik utama dalam spread spectrum yaitu frequency hopping dan DS-CDMA (yang lebih dikenal sebagai CDMA saja diperlihatkan pada Gambar 1).
Frequency hoping diperoleh dengan merubah-rubah frekuensi pembawa berdasarkan waktu dengan pola yang mendekati acak, pseudorandom. Sedangkan CDMA diperoleh dengan memodulasi sinyal informasi dengan spreading sequence yang dikenal sebagai pseudonoise (PN) sinyal digital yang menjadikan sinyal informasi berpita lebar dan berbentuk seperti derau (noise). Di  bawah ini merupakan gambar (diagram) tentang frequency hoping dan CDMA.
 
a. frequency hopping
 
b. CDMA

4. Proses Transmitting CDMA
Setiap kanal/pengguna (user) pada CDMA menggunakan waktu dan frekuensi secara bersamaan. Untuk membedakan setiap kanal/pengguna maka digunakan kode yang unik yang juga digunakan untuk melebarkan sinyal. Kode ini disebut Pseudo Random Noise (PN Code) yang merupakan deretan data berkecepatan tinggi yang berharga polar (-1 & +1) atau non polar (0 & 1).
Operasi dari ujung ke ujung pada CDMA dapat dijelaskan sebagai berikut : pada sisi pancar, sinyal dengan bit laju rendah (misal 9,6 kbps) disebar dengan mengalikannya dengan deretan kode PN yang memiliki bit laju tinggi (misal 1,2288 Mbps). Pada prose ini terjadi penyebaran energi pada pita frekuensi yang besar. Sinyal tersebar ini kemudian dimodulasi dengan pembawa RF tertentu dan kemudian dipancarkan.
Pada sisi terima, sinyal terima didemodulasi dengan mengalikannya dengan pembawa RF yang sama. Kemudian sinyal ini di-despread  dengan mengalikannya dengan deretan kode PN yang sama seperti pada sisi kirim. Sinyal yang telah di-despread  ini kemudian dilewatkan pada detektor bit untuk memperoleh speech  digital asal.
5. Ilustrasi Kerja CDMA
Ilustrasi kerja CDMA secara menyeluruh bisa dilihat di gambar di bawah ini :
Cara kerja CDMA ini dapat dianalogikan dengan cara berkomunikasi dalam satu ruangan yang besar. Setiap pasangan dapat berkomunikasi secara bersama-sama tetapi dengan bahasa yang berbeda, sehingga pembicaraan pasangan satu bisa dianggap seperti suara kipas bagi pengguna yang lain, karena tidak diketahui maknanya. Pada saat banyak yang berkomunikasi maka ruangan menjadi bising. Kondisi ini membuat ruangan menjadi tidak kondusif lagi untuk berkomunikasi. Oleh karena itu, jumlah yang berkomunikasi harus dibatasi. Agar jumlah yang berkomunikasi bisa maksimal maka kuat suara tiap pembicara tidak boleh terlalu keras. Analogi dan cara kerja sistem ini digambarkan seperti Gambar :
6. Ponsel CDMA lebih cepat panas dan tarif CDMA lebih murah
Ternyata kemungkinan panas pada handset CDMA adalah karena proses pada CDMA lebih banyak dibandingkan GSM. Proses yang tidak ada pada GSM adalah proses mengurai sandi dan menyandikan setiap percakapan dan meruba-rubah frekuensi karena CDMA berbasis spread spectrum (Spektrum Tersebar). Sehingga handset CDMA butuh lebih banyak tenaga dalam operasinya karena tidak hanya memancar dan menerima percakapan namun juga menyandikan dan mengurai sandi setiap percakapan. Jadi biar tidak kepanasan waktu nelpon, solusinya adalah kita bisa memakai headset.
Banyak orang berpikir bahwa CDMA lebih murah dibandingkan GSM tetapi tidak bisa semobile GSM. Kenyataan bahwa CDMA lebih murah dari pada GSM memang benar. Namun bergantung pada operatornya. Jika operatornya memakai lisensi fixed wireless (Flexi, StarOne, Esia, dll) memang biaya pulsanya akan lebih murah (bila menelpon PSTN lokal). Tetapi apabila operatornya memakai lisensi wireless (Fren, dll) biaya pulsanya bisa sama dengan biaya pulsa operator GSM. Kemudian salah pengertian yang kedua adalah masalah mobilitas dari CDMA. Sekali lagi itu soal lisensi apa yang dipakai. Kalau memakai lisensi fixed wireless yang tidak semobile GSM karena sebenarnya lisensi fixed wireless hampir sama dengan PSTN. Hanya bekerja di wilayah atau kode area tertentu, apabila keluar dari wilayahnya maka akan langsung mati. Tetapi kalau memakai lisensi wireless akan sama seperti GSM, bisa dibawa kemana aja asalkan masih ada sinyal.
Kelebihan dan Kekurangan CDMA
Pada akhirnya teknologi CDMA itu sendiri memiliki kelebihan dan kekurangan. Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan kelebihan dan kekurangan CDMA di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Kelebihan CDMA
  1. Memeneuhi kebutuhan komunikasi data dan suara tanpa kabel.
  2. Memiliki kapasitas kanal yang lebih tinggi untuk mengatasi lebih banyak panggilan yang simultan per channel dibanding sistem lainnya.
  3. Sistem CDMA menawarkan peningkatan kapasitas melebihi sistem AMPS analog sebaik teknologi selular digital lainnya. CDMA menghasilkan sebuah skema spread-spectrum yang secara acak menyediakan bandwith 1.250 KHz yang tersedia untuk masing-masing pemanggil 9600 bps bit rate.
  4. Meningkatkan call security. Keamanan menjadi sifat dari pendekatan spread spectrum CDMA, dan kenyataannya teknologi ini pertama dibangun untuk menyediakan komunikasi yang aman bagi militer.
  5. Mereduksi derau dan interferensi lainnya. CDMA menaikkan rasio signal-to-noise, karena lebarnya bandwith yang tersedia untuk pesan.
  6. Efisiensi daya dengan cara memperpanjang daya hidup baterai telepon. Salah satu karakteristik CDMA adalah kontrol power sebuah usaha untuk memperbesar kapasitas panggilan dengan memepertahankan kekonstanan level daya yang diterima dari pemanggil bergerak pada base station.
  7. Fasilitas kordinasi seluruh frekuensi melalui base-station base station. Sistem CDMA menyediakan soft hand-off dari satu base-station ke lainnya sebagai sebuah roamingtelepon bergerak dari sel ke sel. Ini bisa dimungkinkan karena sel CDMA yang berdekatan menghasilkan frekuensi carrier yang sama, menjadikan dua base-station secara simultan melayani roaming telepon bergerak pada sel titik transisi. Soft hand off ini kenyataanya tidak terdeteksi oleh pengguna.
  8. Memungkinkan pengintegrasian layanan suara, data dan atau video. Fungsi spread-spectrum dan power-control yang memperbesar kapasitas panggil CDMA mengakibatkan bandwith yang cukup untuk bermacam-macam layanan data multimedia, dan skema  soft hand-off menjamin tidak hilangnya data.
  9. Sejumlah pelanggan dalam satu sel dapat mengakses pita spectrum frekuensi secara bersama karena mempergunakan teknik pengkodean tertentu.CDMA dinilai lebih advance dibanding sistem selular digital yang sudah ada FSN mampu memberikan suara alami yang lebih sempurna dibandingkan dengan sistem selular digital yang sudah ada.
  10. Memiliki power output yang sangat rendah yakni 0,2 watt (bandingkan dengan sistem GSM) yang menggunakan 1,5 – 3 watt, menjadikan batere sistem CDMA lebih tahan lama. Memerlukan daya pancar yang lebih rendah, sehingga waktu bicara ponseldapat lebih lama.
  11. Beban biaya pada Telepon CDMA bisa lebih murah karena pelanggan tidak dibebankan biaya airtime yang selama ini menjerat pengguna GSM. Selain itu biaya relatif hemat karena penghitungannya dilakukan secara real time yakni pulsa dihitung per detik, tanpa pembulatan seperti halnya penghitungan pulsa GSM yang selama ini berlaku.
  12. Meningkatkan kualitas suara.
  13. Memerlukan daya pancar yang lebih rendah, sehingga waktu bicara ponseldapat lebih lama.
  14. Dapat dioperasikan bersamaan dengan teknologi lain (misal AMPS).
  15. Tidak membutuhkan alokasi dan pengelolaan frekuensi. Pada TDMA dan FDMA, pengelolaan frekuensi merupakan tugas kritis untuk diselesaikan. Karena hanya terdapat satu kanal radio bersama pada CDMA, tidak ada pengelolaan frekuensi yang dibutuhkan.
Kekurangan CDMA
  1. Kelebihan teknologi berbasis GSM diindonesia adalah coverage yang luas dan roaming jelajah yang sangat luas baik dalam negeri bahkan seluruh dunia, sedangkan CDMA masih sangat terbatas.
  2. Selain itu adanya masalah optimasi cakupan karena cakupan CDMA dapat mengembang dan menciut. Gejala ini dikenal dengan istilah breathing. Pada kondisi normal dimana jumlah kanal/pengguna sesuai dengan rancangan maka derau dari pengguna lain tidak terlalu banyak. Tetapi pada saat jumlah kanal/pengguna meningkat pada beberapa sel, makaderau dari kanal/pengguna juga akan meningkat sehingga power control akan memerintahkan untuk menaikkan daya pancar.
  3. Dengan meningkatkan daya derau dari kanal/pengguna lain, maka kanal/pengguna ang lokasinya agak jauh dengan base station tentunya dapat kehabisan daya ancar (sudah maksimum) yang dapat mengakibatkan hubungan terputus. Akibat dari ini, secara sistem adalah menciutnya cakupan suatu sel. Bila beberapa sel yang berdampingan menciut maka daerah perbatasan antar sel tersebut menjadi tidak tercakup (blankspot).
            
Gambar 5. Perubahan besarnya sel karena peningkatan trafik.
Tabel Perbandingan CDMA dengan GSM
No.JenisCDMAGSM
1Kualitas suaraLebih jernih
2Kualitas dataLebih cepat dan berkualitasSering terjadi drop cell
3CoverageTerbatas (sementara)Lebih luas
4Biaya per userLebih murah
5Investasi per userUS$ 160/S SM-Telkom Flexi US$ 200-US$ 300/S SM-CDMA Wireless
6SecurityTidak bisa disadapMudah disadap
7RoamingMasih terbatasLuas
8AksesoriHandset terbatas dan tidak bisa berpindah-pindahFleksibel dan banyak pilihan
9Power outputMaksimum 0,2 watt, aman untuk peralatan elektronik dan kesehatan

Prospek CDMA di Indonesia
A. Umum
Secara umum industri seluler Indonesia memiliki prospek yang baik karena beberapa hal berikut ini:
  1. Tingkat penetrasi yang masih sangat rendah.Potensi pasar yang masih sangat besar karena tingkat penetrasi seluler di Indonesia yang masih sangat rendah dibanding negara-negara lain.
  2. Jumlah populasi yang besar. Sebagai negara dengan jumlah penduduk nomor 5 terbanyak di dunia maka pasar seluler di Indonesia sangatlah besar dan setiap pertambahan penetrasi seluler akan memberi efek multiplier yang besar, sebagai contoh dengan jumlah penduduk ±230 juta maka setiap pertambahan 1% penetrasi seluler akan menambah 2,3 juta pengguna seluler baru. Menurut perkiraan Business Monitor internasional, tingkat penetrasi seluler Indonesia akan mencapai 38% pada tahun 2010 atau mencapai ±90 juta pelanggan atau akan ada tambahan ±50 juta pelanggan baru dalam lima tahun ke depan.
  3. Pemerataan pembangunan. Selama ini pembangunan dan aktivitas ekonomi banyak terkonsentrasi pada kota besar khususnya pada ibukota dan daerah sekitarnya sehingga penetrasi seluler terbesar juga terdapat pada area ini. Hal ini terlihat dari penetrasi seluler yang mencapai 45% dan traffic komunikasi seluler yang mencapai 50% dari traffic nasional. Namun dengan berlalunya waktu dan penyebaran penduduk maka pembangunan akan sedikit demi sedikit bergeser ke daerah-daerah yang lebih kecil sehingga potensi penetrasi dan traffic komunikasi seluler pada daerah masih sangat besar.
  4. Gaya hidup.Perubahan gaya hidup masyarakat yang going mobile, ingin dapat dihubungi dan menghubungi di mana pun berada menyebabkan adanya kebutuhan memiliki telepon seluler, dimana kebutuhan akan telepon seluler sekarang ini tidak terbatas pada kalangan tertentu saja tapi juga menjadi kebutuhan segala lapisan masyarakat, singkatnya kebutuhan akan seluler sudah seperti kebutuhan primer bagi masyarakat.
B. Khusus
Selain faktor umum di atas terdapat beberapa faktor spesifik yang mendukung prospekperkembangan CDMA secara umum :
  1. Tarif yang murah. Produk CDMA dengan tarif yang murah sangat cocok untuk pelanggan kelas menengah bawah yang umumnya hanya membutuhkan layanan SMS dan suara serta sangat price sensitive.
  2. Jumlah kelas menengah bawah di Indonesia. Sekitar 70% dari penduduk Indonesia berasal dari kelas menengah bawah sehingga layanan seluler dengan tarif murah seperti FWA akan cocok untuk pasar Indonesia, dimana hal ini diperkuat lagi oleh hasil survey yang telah dilakukan perusahaan telepon seluler seperti PT Sony Ericsson Indonesia dan PT Samsung Electronics Indonesia yang menyatakan bahwa sekitar 70% – 75% pasar penjualan telepon seluler di Indonesia adalah seluler model low-end (telepon seluler murah) yang tentu saja pembelinya berasal dari kelas menengah bawah.
  3.       Alternatif bagi Fixed Line. Selain merupakan alternatif bagi FM, maka FWA juga sangat diminati oleh pelanggan yang belum memiliki telepon rumah (fixed line) karena biaya pemasangan yang ringan dan pemasangan yang cepat. Sampai pada saat ini penetrasi Fixed Line di Indonesia hanya sekitar 5%.
  4. Handset CDMA yang makin beragam dan murah. Dengan prospek pertumbuhan pelanggan layanan FWA (saat ini didukung oleh teknologi CDMA) yang menjanjikan maka produsen telepon seluler juga akan memproduksi handset CDMA yang lebih beragam dan terjangkau bagi mayoritas masyarakat Indonesia.
C. Keadaan Indonesia Saat Ini
  1. Penurunan daya beli. Kenaikan biaya-biaya yang terjadi seperti biaya BBM, listrik dan lain lain di Indonesia memang mengakibatkan kenaikan tingkat inflasi yang mencapai double digit dan berdampak pada penurunan purchasing power pada masyarakat Indonesia secara umum, namun seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa kebutuhan akan telepon seluler yang sudah seperti kebutuhan primer maka dalam jangka panjang industri seluler akan tetap bertumbuh secara baik.
  2. Persaingan yang semakin ketat. Diperkirakan tingkat persaingan pada industri seluler akan semakin ketat pada masa mendatang, dimana pemain-pemain yang ada dalam industri ini bukan hanya berasal dari perusahaan lokal namun juga berasal dari perusahaan asing yang telah masuk ke pasar Indonesia melalui serangkaian akuisisi terhadap perusahaan operator seluler local. Tingkat persaingan yang ketat ini berpotensi mengakibatkan ARPU yang semakin menurun dan peningkatan biaya promosi namun dalam sisi lain persaingan akan menguntungkan konsumen seluler di Indonesia sehingga memicu pertumbuhan pelanggan seluler yang semakin besar.
  3. Registrasi kartu pra-bayar. Seiring dengan banyaknya penipuan, provokasi tidak bertanggung jawab baik melalui SMS dan suara dari kartu pra-bayar (prepaid card) maka pemerintah mengharuskan registrasi kartu pra-bayar bagi para pengguna telepon seluler . Registrasi kartu pra-bayar ini di satu sisi mungkin akan menyulitkan proses pemasaran kartu perdana pra-bayar karena rumitnya proses registrasi. Sedangkan pada CDMA tingkat kartu hangus (churn rate) dapat ditekan.
  4. Pemakaian menara bersama. Seiring dengan ekspansi agresif yang dilakukan oleh para operator seluler maka terjadi pertumbuhan jumlah menara pemancar (BTS) yang sangat besar. Keadaan ini dipandang tidak efisien secara ekonomis karena seharusnya satu menara dapat dipakai oleh lebih dari satu operator, sehingga selain tidak membuang banyak lahan untuk pembangunan BTS juga banyak dana pembangunan BTS yang dapat dihemat oleh operator seluler.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar